jika manusia benar-benar tidak ingin meletakan sesuatu yang berbahaya dalam tubuhnya, mengapa ia mengisi pikirannya dengan hal-hal yang berpengaruh negatif pada setiap aspek hidupnya, termasuk kesehatan jiwa dan raganya?  mengapa ia memberi gizi pikiranya dari keranjang sampah? hal ini bergantung proses sebelumnya:
orang tua, keluarga, lingkungan, sekolah, dan media informasi, jadi hampir tidak punya pilihan gizi untuk pikiran dan prosesperkembangannya.
kini saat kita memilih  berbagai pikiran seperti halnya kita memilih makanan yang kita santap dan pakaian yang kita kenakan. untuk mewujudkan semua itu, kita harus tetap tawakal pada Allah. kita mulai dari memahami arti pikiran dan kekuatannya. pikiran adalah kekuatan.dalam 
Al Quran ALLAH SWT. membedakan antara orang yang berilmu dan tidak dia berfirman, katakanlah, apakah sama orang-orang yang megetahui degan orang-orang yang tidak mengetahui QS, AL Zumar:9
karena itu, mari kita mulai menjelajah kekuatan pikiran.
